Pemanfaatan sumber daya alam berupa bahan tambang sesuai Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 3 berbunyi,”Bumi,air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Usaha pertambangan dan bahan galian dalam pembangunan indonesia mempunyai peranan sebagai berikut:
a. Menambah pendapatan negara karena bahan tambang dapat diekspor ke luar negeri.
b. Memperluas lapangan pekerjaan.
c. Memajukan bidang transportasi dan komunikasi.
d. Memajukan industri dalam negeri.
Berbagai kekayaan sumber daya alam yang terdapat di indonesia mendorong masyarakat untuk dapat menggunakan sebanyak-banyaknya. Hal ini sangatlah wajar karena manusia selalu merasa tidak cukup atas kebutuhan hidupnya, sehingga manusia melakukan eksploitasi terhadap sumber daya alam tersebut. Agar potensi dan kelestarian sumber daya alam tetap ada, diperlukan cara-cara antara lain sebagai berikut:
a. Inventarisasi dan evaluasi sumber daya alam perlu dhitingkatkan untuk lebih mengetahui pemanfaatan sumber daya alam
b. Dalam eksploitasi dan eksplorasi sumber daya alam perlu digunakan teknologi yang sesuai dan tepat
c. Dalam pelaksanaan pembangunan perlu selalu diadakan penilaian yang seksama atas pengaruhnya bagi lingkungan hidup
d. Rehabilitasi sumber daya alam dilakukan melalui pandekatan terpadu
e. Pendayagunaan sumber daya alam daerah pantai, wilayah laut, dan udara perlu di tingkatkan tanpa merusak mutu dan kelestarian lingkungan hidup.
Setiap kegiatan pembangunan selalu menghasilkan produk sampingan terhadap lingkungan, yaitu pencemaran industri sebagi bagian dari mesin pembangunan membuang limbah kelingkungan. Proses tersebut tiadak dapat dihindari dan besar kecilnya tergantung pada barang yang diproduksi. Meskipun pencemaran selalu terjadi, tetapi dapat dihindari hingga sekecil-kecilnya.
Jumlah limbah hasil produksi dapat dikurangi dengan melakukan proses efisiensi pada proses produksi. Efisiensi akan menurunkan materi yang terbuang (limbah) dan mengurangi jumlah bahan baku produksi. Akibatnya, daya saing perusahaan meningkat sejalan dengan peningkatan keuntungan perusahaan dan bersamaan dengan hal itu dampak terhadap lingkungan (oleh limbah) juga menurun.
Proses efisiensi produk menghasilkan dua hal, yaitu meningkatkan keuntungan dan menurunkan dampak terhadap lingkungan. Manajemen bisnis yang memadukan efisiensi ekonomi dan efisiensi lingkungan disebut ekoefisiensi. Teknologi efisien mencegah jumlah limbah berlebih, sehingga produksi menjadi lebih bersih. Beberapa contoh penerapan prinsip ekoefisien sebagai berikut:
a) Pengolahan limbah
· Adanya aturan pengelolaan imbah pabrik sebelum dibuang ke alam.
· Pemilihan lokasi industri yang jauh dari pemukiman penduduk.
· Pencegahan terhadap daur limbah agar tidak berhubungan langsung dengan sumber air minum penduduk.
b) Penebangan hutan
· Penebangan hutan dengan sistem tebang pilih, dengan mempertimbangkan usia pohon, ukuran diameter, dan tinggi batang.
· Pembibitan tanaman dilakukan sebelum penebangan dan setelahnya dilakukan penanaman kembali/reboisasi.
c) Kegiatan rumah tangga
· Membuat bahan makanan dengan perhitungan yang cermat, sehingga tidak ada bahan yang menjadi kadaluarsa
· Mencegah kebocoran atap, sehingga air hujan tidak merusak bahan-bahan yang tersimpan didalam ruangan.
· Mencegah kebocoran pipa air, minyak, dan aliran listrik
· Pengelolaan keungan rumah tangga dengan rapi dan tertib
· Menghindari pola hidup mewah dan konsumtif.