a) sumber daya alam yang dapat di perbaharui (renewable resources).
Jenis sumber daya alam yang dapat di perbaharui meliputi perikanan, pertanian, perkebunan, perternakan, dan kehutanan.
1) Perikanan
Wilayah Indonesia yang sebagian besar berupa perairan menyimpan berbagai macam sumber daya alam. Perairan mencakup wilayah perairan darat, perairan laut, dan campuran air tawar dan laut, perairan darat meliputi tubuh/badan air yang terdapat di wilayah daratan, seperti danau, sungai, waduk, mata air, dan rawa. Perairan laut meliputi bentuk-bentuk perairan seperti samudra, selat, paparan, benua, dan teluk. Sedangkan badan perairan dengan sifat air payau, seperti estuaria dan rawa yang terdapat pada wilayah pesisir pantai (back swamp). Sumber daya alam yang terkandung dalam wilayah perairan Indonesia sangat melimpah. Wilayah perairan laut mengandung bermacam-macam sumber daya, seperti ikan, rumput laut, ganggang dan terumbu karang. Laut juga menyediakan bahan tambang, seperti minyak bumi dan gas alam. Jenis sumber daya alam yang lainnya, seperti sumber daya dari gelombang yang dapat berguna sebagai pembangkit tenaga listrik, angin yang daoat menggerakan perahu-perahu nelayan, dan keindahan alam laut yang mendatangkan devisa bagi Negara.
o Perikanan laut
Perikanan laut merupakan usaha penangkapan ikan laut. Perikanan laut yangdi usahakan nelayan denagn system tradisional yaitu dengan peralatan tradisional seperti jaring dan perahu disebut perikanan rakyat. Sedangkan perikanan dengan peralatan modern yang dapat menjangakau hingga tengah laut disebut perikanan industry. Hasil utama perikanan laut berupa jenis-jenis ikan.
Potensi ikan terdapat pada wilayah laut yang merupakan tempat pertemuan arus hangat dan arus dingin yang di sebut daerah upwelling. Selain sumber daya ikan pada kawasan perairan laut terdapat potensi yang cukup besar yaitu kawasan pesisir.
Kawasan pesisir dapat dimanfaatkan sebagai kawasan budidaya, seperti pertambakan system keramba jaring apung, atau keramba system jaring tancap.
Beberapa masalah yang di hadapi dalam kegiatan perikanan laut, sebagai berikut:
v Alat tradisional
v Pencemaran laut dan perusakan laut akibat aktivitas industry, minyak, dan lain-lain yang mematikan populasi ikan laut
v Musim ikan kurang menjamin kontinuitas suplay ikan untuk konsumen rakyat maupun industry pengawetan ikan.
v Tingginya keanekaragaman jenis ikan, tetapi populasi setiap jenis relative kecil. Keadaan ini menyulitkan pengembangan industry pengalengan ikan.
o Perikanan darat
Perikanan darat meliputi jenis perikanan umum dan budidaya. Perikanan umum yaitu cara penagkapan atau penganbilan sumber daya perikanan secara langsung dari waduk, sungai, danau, dan rawa. Penangkapan model ini terdapat pada wilayah yang mempunyai sungai besar. Budidaya perikanan darat terdiri dari jenis budidaya kolam air payau, budidaya kolam air tawar, budidaya karamba, dan budidaya kolam sawah(system mina padi). Perikanan air payau(tambak) mengusahakan jenis-jenis budidaya, separti ikan bandeng, belanak,kakap, mujair, sidat, tawes, kepiting, dan udang. Perikanan tambak terdapat disepanjang pantai utara jawa.
2) Pertanian
Kegiatan pertanian menjadi sector utama mayoritas penduduk Indonesia. Bentuk pertanian antara lain sawah, lading, kebun, dan tegalan. Persebaran tanaman budidaya untuk pertanaman dipengaruhi oleh karakteristik fisik suatu wilayah, sehingga hasil pertanian antar daerah berbeda satu dengan yang lainnya.
Ciri-ciri pertanian rakyat, sebagai berikut:
v Modal usahanya kecil
v Cara pengolahannya sederhana
v Hasil produksi untuk kebutuhan sendiri
v Wujud hasil produksinya padi, jagung, sayur-sayuran, dan ketela pohon.
v Tanaman yang dihasilkan bersifat makanan pokok
Ada beberapa macam lahan pertanian di Indonesia, antara lain:
ü Pertanian sawah.
Dilihat dari ketersediaan air, pertanian sawah terdiri atas:
o Sawah tadah hujan, yaitu sawah yang system pengairannya tergantung pada curah hujan.
o Sawah pasang surut, yaitu sawah dengan jenis banyak ditemui didaerah sekitar sungai besar didaratan pantai timur Sumatra.
o Sawah pengairan/irigasi
o Sawah lebak, terdapat di sepanjang sungai besar di Sumatra. Sungai-sungai didaerah ini membentuk pematang yang luas. Dibalik pematang ini terdapat tanah rendah yang selalu digenangi air, yang dibuat sawah lebak.
ü Pertanian lahan kering
Pertanian ini terdiri atas pertanian lahan perkarangan, lading yang berpindah-pindah, kebun tanaman campuran, dan perkeunan.
3) Perkebunan
Perkebunan ini diusahakan oleh pemerintah atau swasta.
Ciri-ciri perkebunan antara lain:
§ Modal besar.
§ Teknik pengolahannya modern.
§ Hasil untuk keperluan ekspor.
§ Administrasinya tertib dan teratur.
§ Memperhitungkan untung atau rugi.
Untuk meningkatkan kualitas perkebunana, maka didirikan balai penelitian dibeberapa kota, antara lain:
a. Balai penelitian tanaman tembakau di medan.
b. Balai penelitia tanaman tebu di pasuruan.
c. Balai penelitian tanaman kina di lembang.
d. Balai peneliyian tanaman pangan di bogor.
Manfaat perkebunan antara lain:
a. Membuka lapangan pekerjaan.
b. Merupakan sumber devisa Negara.
c. Menyerap tenaga kerja banyak.
d. Menjaga kelestarian alam.
Beberapa persyaratan tumbuh tanaman perkebunan sebai berikut:
· Persyaratan tumbuh tanaman teh
- daerah pegunungan dengan ketinggian 800-3000 meter diatas permukaan air laut.
- Daerah tropis dan sejuk.
- Curah hujan banyak dan merata sepanjang tahun.
- Tanah subur (vulkanis muda).
· Persyaratan tumbuhan tanaman kopi
- Ketinggian wilayah 650-1500 meter diatas permukaan air laut.
- Membutuhkan udara kering dan panas pada wakktu mulai tua/masak.
· Persyaratan tumbuh tanaman coklat
- Daerah tropis dan subtropics yang lembab
- dataran rendah sampai perbukitan
- daerah terlindung.
4) Peternakan
a. Peternakan hewan besar, merupakan peternakan hewan berkaki empat yang bertenaga, daging, susu, kulit, tulang, dan kotoran.
b. Peternak hewan kecil, meliputi antara lain: kambing, domba, unggas.
5) Kehutanan
Hutan menghasilkan berbagai jenis kayu, seperti kayu jati yang tedapat di daerah yang bertanah kapur, kayu pinus terdapat di takengon, kayu ulin, meranti, kamper, kruing, kayu besi, kayu hitam dan beberapa jenis kayu lain.
Berdasarkan factor iklim, hutan di Indonesia di kelompokkan menjadi dua sebagai berikut:
a. Hutan hujan tropis
Hutan hujan tropis merupakan yang terdapat pada daerah tropis dengan curah hujan sangat tinggi. Hutan hujan tropis kaya akan flora dan fauna. Fungsi hutan ini sebagai paru-paru dunia.
b. Hutan monsoon
Hutan monsum berada di daerah yang beriklim monsoon (terdapat musim kemarau dan hujan), yaitu daerah yang mempunyai curah hujan yang cukup tinggi, tetapi mempunyai musim kemarau yang panjang. Pada saat kemarau biasanya vegetasi monsoon menggugurkan daunnya. Kekayaan sumber daya hutan Indonesia telah memberikan banyak manfaat. Hasil hutan di kelompokan menjadi dua yaitu:
- Hasil hutan non kayu, yaitu dammar, rotan, kapur barus, kemenyan, gambir, kopal, gondorukem, terpentin, bamboo, sutra alam, minyak kayu putih, madu.
- Hasil hutan kayu, yaitu agathis, bakau, kruing, ulin, jati, ramin, meranti.